Powered By Blogger

Total Tayangan Laman saya

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Jumat, 25 Juli 2014

Cech Tak Mau Jadi Cadangan di Chelsea

 

Wolfsberg - Posisi Petr Cech sebagai kiper nomor satu Chelsea mulai terancam menyusul kehadiran Thibaut Courtois. Terkait hal ini, Cech menegaskan dirinya tak mau cuma jadi pelapis.

Courtois pulang ke Chelsea setelah tiga musim dipinjamkan ke Atletico Madrid. Meski masih berusia muda, Courtois punya reputasi yang sangat baik. Dia menjelma jadi salah satu penjaga gawang terbaik di La Liga selama memperkuat Atletico.

Ketika membela Belgia di Piala Dunia 2014, Courtois juga tampil cukup oke. Dia cuma kebobolan tiga gol dalam lima pertandingan dan berjasa mengantarkan negaranya ke babak perempatfinal.

Hal tersebut tak membuat Cech gentar. Kiper 32 tahun ini siap berjuang agar tetap menjadi pilihan utama manajer Jose Mourinho.

"Saya tak ingin berada di bangku cadangan. Itulah kenapa saya berusaha untuk melakukan segalanya agar berada di dalam tim," kata Cech seperti dikutip Soccerway.

"Saya tak ingin bicara soal seandainya dan tapi-tapian. Kita lihat saja bagaimana performa saya dan apa yang terjadi," tambahnya.

"Anda tahu bahwa saya selalu memberikan yang terbaik dan tentu saja itulah yang bisa saya lakukan. Saya akan melakukan yang terbaik dan semua yang saya bisa agar siap ketika musim dimulai," ujar Cech.

Mourinho menyatakan bahwa dirinya akan membiarkan Cech dan Courtois bersaing meski konsekuensinya adalah salah satu di antara mereka tak akan senang karena jadi cadangan.

"Tentu saja Jose Mourinho akan membuat pilihannya dan memutuskan akan seperti apa timnya untuk pertandingan pertama, kedua, ketiga, apapun," ujar Cech.

"Sekarang terserah kami sebagai pemain untuk menunjukkan bahwa kami siap tampil dan membuat dia memilih kami. Saya pun begitu. Saya melakukan semua yang saya bisa agar dia memilih saya," katanya.

Lampard: Ke New York City FC, lalu Minta Maaf Soal 11 September

New York - Frank Lampard akhirnya resmi jadi pemain New York City FC. Hal pertama yang dilakukannya bukanlah berlatih atau mempersiapkan diri, melainkan meminta maaf terkait insiden 11 September 2001.

Lampard resmi diperkenalkan sebagai pemain New York City FC pada Kamis (24/7/2014) malam WIB. Gelandang berusia 36 tahun ini dikontrak selama dua tahun. Dalam konferensi pers-nya, Lampard tidak hanya menceritakan bagaimana senangnya dia bergabung dengan NYC, tetapi juga meminta maaf terkait insiden 13 tahun silam.

Lebih dari satu dekade silam, 24 jam setelah tragedi 11 September meruntuhkan dua menara World Trade Center, Lampard kedapatan mabuk dan menghina turis-turis asal Amerika Serikat di Bandara Heathrow, London. Akibat tindakannya ini, Lampard, dan tiga pemain lainnya, mendapatkan denda dari Chelsea.

Ketika akhirnya Lampard dikabarkan bakal segera bergabung dengan NYC, media-media AS tidak tinggal diam. Mereka mengingatkan kembali soal tindakan Lampard 13 tahun silam. Respons pun bermunculan, dan beberapa di antaranya meminta Lampard meminta maaf terlebih dahulu sebelum bermain untuk NYC.

Lampard pun meminta maaf. Lewat pernyataannya, gelandang tim nasional Inggris ini mengaku bahwa tindakannya ketika itu adalah perbuatan bodoh. Dia pun mengaku akan mengunjungi Ground Zero --tempat kedua menara World Trade Center itu runtuh.

"Saya tidak bermaksud untuk menghina siapa pun atau bersikap buruk di hadapan orang-orang Amerika ketika itu. Ini adalah kesempatan yang tepat untuk menjelaskannya," ujar Lampard seperti dilansir Daily Mail. "Saya sendiri cukup sensitif terhadap kejadian dan tragedi tersebut."

"Ketika itu saya masih muda dan naif. Saya pergi keluyuran ketika seharusnya saya tidak melakukannya --dan saya jelas tidak akan melakukannya sekarang-sekarang ini."

"Dalam 13 tahun terakhir di Chelsea, saya mencoba untuk menjadi pesepakbola yang baik. Tidak hanya di lapangan, tetapi juga di luar lapangan."

"Tempat peringatan tragedinya sangat bersejarah. Saya akan pergi ke sana dan memberikan penghormatan," kata Lampard.

Lampard menjadi rekrutan besar kedua dari New York City FC. Sebelumnya, klub baru di MLS itu sudah mendatangkan David Villa.

Kendati demikian, dia tidak akan langsung berlaga dengan NYC. Klub tersebut baru akan ikut berlaga di MLS pada awal tahun depan. Selama menunggu liga digelar, Villa dipinjamkan ke Melbourne City FC, yang juga merupakan klub "saudara" NYC. Lampard diperkirakan juga akan mengikuti jejak Villa.

Kamis, 24 Juli 2014

Dapat Saingan Baru, Sterling Harus Terus Kerja Keras

Liverpool - Meski musim lalu tampil impresif bersama Liverpool di Premier League, Raheem Sterling sadar itu tak menjaminnya dapat posisi di musim ini. Dia pun harus bekerja keras lagi untuk mendapatkan satu posisi utama.

Sterling menampilkan performa mengilap sepanjang musim lalu di Liga Inggris. Transfermarkt mencatat dia total bermain 33 kali dengan mencetak sembilan gol dan tujuh assist.

Ini menjadi catatan terbaiknya selama tiga musim tampil di tim senior Liverpool. Dengan performa tersebut, pemain 19 tahun itu mengantarkan The Reds finis sebagai runner up Premier League sekaligus menyegel satu tempat di skuat timnas Inggris di Piala Dunia 2014.

Meski begitu, Sterling meyakini musim ini dia masih perlu bekerja keras dan kembali unjuk gigi. Sebab kedatangan sejumlah pemain baru bakal membuat persaingan di tim utama kian ketat.

Sejauh ini Liverpool telah mendatangkan empat pemain baru, yakni Rickie Lambert, Emre Can, Lazar Markovic, dan Adam Lallana. Dari keempatnya, Markovic dan Lallana punya posisi bermain yang serupa dengan Sterling.

"Saya masih harus membuktikan diri. Manajer telah mendatangkan pemain-pemain di posisi yang mirip dengan posisi saya bermain. Jadi saya harus tetap bekerja keras, menunjukkan kepada manajer apa yang bisa saya lakukan dan mencoba untuk mengendurkan gas, berupaya keras untuk satu tempat di tim ini," sahut Sterling di situs resmi Liverpool.

"Ini adalah klub top dengan para pemain top pula, yang datang untuk bersaing dan melakukan yang terbaik setiap harinya. Sejauh ini tidak ada bedanya di sesi latihan," lanjutnya.

"Jelas masih ada banyak hal yang bisa saya tunjukkan. Saya cuma perlu terus bekerja keras dan semoga saya bisa mencapai kemampuan terbaik saya di musim ini dan mencoba melakukan yang terbaik untuk klub," ujar pemain kelahiran Jamaika ini.

Selasa, 08 Juli 2014

City Dikabarkan Segera Dapatkan Kiper Baru



Manchester - Manchester City dikabarkan sedang menyelesaikan proses perekrutan Wilfredo Caballero dari Malaga. Caballero akan memperkuat barisan penjaga gawang yang dimiliki The Citizens.

Sky Sports melaporkan bahwa Caballero telah menjalani tes medis di City pada Senin (7/7/2014) kemarin. City kabarnya harus mengucurkan dana 6 juta poundsterling untuk mendapatkan Caballero dan akan mengontraknya selama tiga tahun.

Caballero akan mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Costel Pantilimon, yang beberapa waktu lalu pindah ke Sunderland. Dia akan menjadi saingan yang sepadan untuk kiper utama City, Joe Hart.

Caballero, yang kini berusia 32 tahun, akan menjadi pemain ketiga yang direkrut City pada musim panas ini. City sebelumnya telah menggaet Bacary Sagna dan Fernando.

Di City, Caballero akan bertemu lagi dengan mantan pelatihnya di Malaga, Manuel Pellegrini. Kiper asal Argentina itu tampil cukup impresif selama tiga setengah tahun memperkuat Malaga.

Senin, 07 Juli 2014

Bayern Datangkan Juan Bernat

Munich - Bayern Munich berusaha memperkuat lini pertahanannya untuk musim mendatang. Die Roten telah mengumumkan perekrutan pemain berposisi bek kiri, Juan Bernat, dari Valencia.

Bernat menjalani tes medis di Bayern pada Senin (7/7/2014) dan selanjutnya menandatangani kontrak berdurasi lima tahun. Bayern tak mengumumkan berapa nilai transfer bek berusia 21 tahun ini.

Bernat, yang juga bisa bermain sebagai winger kiri, adalah pemain ketiga yang didatangkan Bayern pada musim panas ini setelah Robert Lewandowski dan Sebastian Rode. Dia mendapatkan kostum bernomor punggung 18.

"Juan Bernat adalah pemain muda luar biasa yang telah lama kami pantau. Dia cepat, punya tekel bagus, dan punya naluri mencetak gol yang bagus," ujar Direktur Olahraga Bayern, Matthias Sammer, di situs resmi klub.

"Kami yakin telah melakukan investasi yang sangat bagus untuk masa depan tim kami dengan merekrut Juan Bernat. Kami menyambutnya dengan hangat di FC Bayern!" kata Sammer.

Bernat adalah lulusan akademi Valencia dan melakoni debutnya untuk tim utama pada 2011. Musim lalu dia tampil 49 kali di semua kompetisi dan mengemas dua gol.

Bernat juga telah memperkuat tim nasional Spanyol di berbagai kelompok umur, mulai U-16 hingga U-21. Dia adalah bagian skuat Spanyol yang menjuarai Piala Eropa U-19 pada tahun 2012. 

"Saya senang telah mendapatkan kesempatan bermain untuk klub besar ini. FC Bayern adalah salah satu klub terbesar di Eropa dan dunia," ujar Bernat.

"Saya tak sabar untuk tampil bersama pemain-pemain seperti Lahm, Neuer, Schweinsteiger, Robben, Ribery, dan dilatih Pep Guardiola. Saya akan memberikan segalanya untuk klub ini agar sukses," katanya.

Kehilangan Satu atau Dua Pemain Dinilai Takkan Pengaruhi Brasil

thumbnail

Belo Horizonte - Joachim Loew enggan mengomentari absennya Neymar dan Thiago Silva dari kubu Brasil. Dia yakin Selecao bakal menemukan pengganti yang tepat untuk keduanya.

Jika Neymar mengalami cedera punggung, Silva absen lantaran akumulasi kartu kuning. Bek milik Paris Saint-Germain tersebut diberi kartu kuning akibat menghalangi kiper Kolombia, David Ospina, ketika akan melakukan tendangan.

Posisi Silva kemungkinan besar akan digantikan oleh Dante Bonfim. Sementara, posisi Neymar bisa digantikan oleh Bernard ataupun Willian. Loew tidak melihat Brasil bakal mendapatkan masalah karena kehilangan kedua pemain itu.

"Anda seharusnya tidak boleh percaya bahwa absennya Neymar atau Thiago Silva akan jadi pukulan besar buat Brasil. Dante bakal tampil bagus nanti. Dia adalah pemain yang istimewa dan pemain lainnya akan merasa aman," ujar Loew seperti dilansir Sky Sports.

"Anda sudah pernah melihat sebuah tim kehilangan beberapa pemain dan pemain lainnya memikul tanggung jawab yang ditinggalkan."

"Mereka akan bertarung keras di lapangan demi Neymar dan negaranya untuk memastikan diri lolos ke final."

"Kami turut menyesal soal Neymar, dia cedera karena sebuah tindakan mengerikan, kami mendoakan supaya dia cepat sembuh," kata Loew.

Neymar harus mengakhiri Piala Dunia lebih cepat setelah punggungnya terkena hantaman lutut Juan Zuniga. Hal tersebut membuatnya harus ditandu meninggalkan lapangan dan istirahat berpekan-pekan. Zuniga sendiri tidak mendapatkan kartu kuning atau hukuman akibat aksinya itu.

Laga Brasil vs Jerman akan dihelat di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, pada hari Rabu (9/7/2014) dinihari WIB.

Keberanian Louis van Gaal Beradu Cojones

thumbnail

Jakarta - Jika Louis van Gaal dibawa ke psikiater dan diperiksa kondisi kejiwaannya, kecil kemungkinan hasilnya akan menunjukkan bahwa ia normal.

Wajah Van Gaal mungkin terlihat seperti burung betet (beberapa orang lagi menganggapnya mirip Tweety yang kebanyakan makan), tapi Van Gaal memiliki kepribadian seperti burung elang yang terbang sendiri dan tak suka diganggu.

Van Gaal adalah orang yang pernah menurunkan celananya di depan para pemain Bayern Munich untuk memperlihatkan bahwa dia berani untuk mendepak pemain yang tidak bermain prima dari tim utama.Cojones, kalau kata penutur Bahasa Spanyol.

Dia juga adalah orang yang sama yang ketika menjadi pelatih Barcelona menjadikan wartawan sebagai sansak hidup verbal dalam setiap konferensi pers dan kerap mengejek mereka. Ia tidak segan untuk mencari gara-gara dengan siapa pun yang berusaha menggerus wibawanya. Van Gaal telah menjadi Mourinho sebelum Jose Mourinho menjadi Mourinho.

Dalam beberapa hari terakhir, kenangan Van Gaal sebagai seorang ahli strategi yang jenius di lapangan sepakbola kembali mengapung ke permukaan setelah keputusan beraninya memasukkan Tim Krul menggantikan Jasper Cillessen untuk adu penalti terbukti ampuh meloloskan Belanda ke semifinal. Munculnya generasi pelatih yang lebih muda dengan kepribadian yang kuat seperti Mourinho dan Jurgen Klopp relatif membuat banyak orang sebelumnya lupa dengan keberadaan Van Gaal sebagai pelatih brilian. Piala Dunia kali ini mengingatkan publik sepakbola mengenai apa yang luput dari memori mereka selama ini.

Sebenarnya jika dicermati, secara taktik pergantian kiper yang dilakukan Van Gaal cenderung dibesar-besarkan. Jangan salah, keputusan tersebut tetap brilian, namun mengingat bahwa Krul telah diberitahu dan berlatih sebelumnya, plus fakta bahwa postur badan Krul lebih tinggi dan besar dari Cilessen sehingga membuatnya terlihat lebih aman di bawah mistar gawang saat adu penalti, apa yang dilakukan oleh Van Gaal sebenarnya biasa saja.



Van Gaal bukan pelatih pertama yang melakukan keputusan demikian. Martin O'Neill memasukkan Zeljko Kalac yang lebih tinggi untuk mengganti Kevin Poole di bawah mistar gawang Leicester City pada playoff First Division tahun 1996. Alberto Zaccheroni juga mengganti Jens Lehman yang memberikan penalti kepada Cagliari pada tahun 1998 setelah kiper Jerman tersebut melanggar Roberto Muzzi. Sebastiano Rossi yang masuk sebagai pengganti sukses menepis penalti Muzzi.

Yang lebih menonjol dari keputusan Van Gaal tersebut adalah keberaniannya. Bisa dibayangkan seandainya Tim Krul gagal menahan penalti Kosta Rika dan Belanda gagal menang, maka Van Gaal akan habis disalib oleh media-media di seluruh dunia. Namun seperti yang ia tunjukkan di ruang ganti Bayern Munich, Van Gaal punya "balls" yang cukup besar untuk mengambil risiko itu.

Sebagai seseorang yang gemar perang urat syaraf, memasukkan Krul selain sebuah taktik teknis, juga mengandung nilai serangan psikologis. Para pemain Kosta Rika tentu melihat bagaimana seorang kiper baru dimasukkan khusus untuk adu penalti dan menimbulkan impresi bahwa kiper baru ini adalah seorang spesialis penepis penalti. Ini menimbulkan tekanan baru kepada para pemain Kosta Rika.

Efek tekanan ini sebenarnya juga berdampak kepada Krul, karena dengan dimasukkannya dirinya, berarti ia diharapkan untuk menepis penalti. Ini situasi yang tidak lazim bagi penjaga gawang, karena yang disalahkan dalam adu penalti adalah penendang jika eksekusinya tidak masuk. Kiper tidak pernah disalahkan jika gagal menepis penalti.

Yang paling sinting dari eksperimen ini adalah bahwa Krul sebenarnya bukan spesialis penepis penalti. Ia hanya pernah 2 kali menepis penalti bagi Newcastle United. Tapi ketika Van Gaal menghendaki demikian, tidak ada yang bisa membantah.

Ini bukan pertama kalinya kita melihat keberanian Van Gaal di Piala Dunia kali ini. Tekanan terhadap dirinya besar sejak awal turnamen, apalagi waktu dulu ia menjadi pelatih Belanda pertama kali, tim Oranje gagal lolos ke Piala Dunia 2002. Tak ada harapan yang tinggi kepada Belanda sebenarnya kali ini. Tidak akan ada yang kaget seandainya Belanda gagal lolos dari babak penyisihan grup. Tapi yang terjadi adalah Van Gaal mengeluarkan kabut gaib berwarna jingga yang menyelimuti Piala Dunia.

Van Gaal menerapkan pressing super tinggi ketika bertemu Spanyol di pertandingan pembuka yang membuat Bruno Martins Indi dan Stefan de Vrij sering kali melewati garis tengah lapangan untuk mengikuti para gelandang Spanyol. Ini tampak seperti sebuah taktik bunuh diri, namun keberanian Van Gaal terbayar lunas.

Van Gaal juga tak peduli dengan stigma Total Football dan tuntutan untuk bermain indah. Yang ia peduli adalah bagaimana meraih kemenangan. Mungkin tak akan pernah terpikir untuk melihat Belanda bermain dengan formasi 5-3-2 tetapi Van Gaal tak peduli. Ia tahu betul bahwa ia memiliki pemain kelas dunia dalam diri Robin van Persie dan Arjen Robben, namun sisanya bukan pemain bintang lima termasuk Wesley Sneijder yang tak lagi sama dengan dirinya 4 tahun silam. Ia tak punya sumber daya yang cukup untuk bermain indah.

Sejak dulu Van Gaal benci dengan kekalahan. Ketika di Barcelona, dirinya pernah marah-marah karena kalah di pertandingan Copa Catalunya -- sebuah partai persahabatan. Usai pertandingan ia memaki Albert Celades, Oscar Garcia, dan Roger Garcia sebagai pemain yang bahkan tak layak untuk memperkuat Barcelona B.

Sebelum Piala Dunia dimulai, Van Gaal datang ke Rotterdam untuk menyaksikan pertandingan Feyenoord bersama dengan Van Persie. Van Gaal dituduh oleh media Belanda menunjukkan favoritisme dengan terlihat di publik dengan pemain tertentu. Van Gaal berkilah bahwa wajar jika dirinya melakukan scouting dan berdiskusi dengan kapten tim nasionalnya. Tiga orang pemain Feyenoord pun menjadi tulang punggung lini belakang Belanda sebagai hasilnya: De Vrij, Martins Indi, dan Daryl Janmaat.

Walau begitu, tidak ada pemain yang aman posisinya dalam skuat Van Gaal termasuk Van Persie sekalipun. Ketika Belanda di pinggir jurang eliminasi di perdelapanfinal, Van Gaal menarik Van Persie dan memasukkan Klaas Jan Huntelaar yang menciptakan 1 gol dan 1 assist dan membawa Belanda melaju.



Sesungguhnya apa yang kita lihat selama ini di Piala Dunia dari tim Belanda adalah sebuah peragaan keberanian dari Van Gaal sebagai pelatih. Berulang kali Van Gaal mengajak lawannya untuk adu memelorotkan celana untuk melihat punya siapa yang lebih besar dan berulang kali juga Van Gaal menang.

Dalam partai semifinal melawan Argentina di Sao Paulo, hanya pelatih Argentina, Alejandro Sabella, yang memisahkan Van Gaal dengan final di Maracana. Van Gaal sudah melakukan semua di Piala Dunia ini dari bermain pragmatis, mengganti formasi dengan dramatis, hingga memasukkan kiper spesialis penalti. 

Sabella tak kalah pragmatisnya dengan Van Gaal di lapangan dan di Arena Corinthians nanti, kedua pelatih ini akan saling beradu siapa yang punya cojones yang lebih besar.
 

Blogger news

Blogroll

About